Jaga Hutan dengan Keberagaman Bersama Gusdurian

Dipublikasikan oleh admin pada

Jaringan Gusdurian adalah jaringan orang-orang yang memang sepakat dengan nilai-nilai yang dibawa oleh Gusdur dan tetap terus membawa nilai demokrasi dan nilai kemanusian untuk tetap hidup dan tetap ada di Indonesia. Biasanya Gusdurian ini membahas banyak isu. saat ini Gusdurian mencoba untuk membuat klaster lingkungan hidup. Jaringan Gusdurian berdiri setelah Gusdur wafat, berawal banyaknya kalangan yang menemui anak-anak Gusdur karena selama ini mereka dilindungi dan didukung oleh Gusdur. Sampai akhirnya anak-anak Gusdur berinisiatif meneruskan jejak Gusdur dengan mencari orang-orang yang siap membantu dan meneruskan apa yang dibawa dan diperjuangkan oleh Gusdur dalam jaringan Gusdurian.

Upaya Mereka Menjaga Bumi dan Meneladani Sikap Gus Dur, Dokumentasi Mongabay.co.id

Jaringan Gusdurian juga tersebar dibeberapa negara seperti Thailand, Malaysia, ini terjadi karena pimpinan jaringan Gusdurian yang rajin untuk menyambangi dan datang kepada orang-orang, kelompok-kelompok, seperti apa yang diwariskan Gusdur kebiasaan Gusdur juga yang tidak memandang perbedaan membuat jaringan Gusdurian menjadi sangat luas.

Menurut Kak Inayah semua isu lingkungan apapun isu dan sudut pandangnya itu penting kita pikirkan. Terutama kepedulian terhadap masalah lingkungan itu sendiri, kalau tidak memiliki rasa awareness itu, bisa jadi hidup kita akan singkat, pada dasarnya manusia hidup untuk memperjanjang hidup, jika ingin hidup lama, maka bersikap baiklah dengan lingkungan hidupnya. Masalah yang terjadi saat ini adalah pandemik yang berhubungan dengan hutan. Hubungannya adalah pandemik ini virusnya berasal dari hewan-hewan liar yang kemudian akhirnya bersentuhan dengan manusia. Karena manusia mengeksploitasi alam dengan begitu massif sehingga habitat hewan itu rusak. Menjaga hutan sama juga menjaga kondisi kita yang ada di kota. Bagi sebagian orang di perkotaan berpikir jika hutan itu jauh, tidak ada di depan mata dan bukan menjadi bagian dari kita yang tinggal di perkotaan.

“Analoginya seperti ini, otak dan paru-paru kita juga jauh tapi kalau paru-paru kita sakit, otak pasti merasakan sakit juga”

Kita yang tinggal di kota, bisa melestarikan hutan meski dari jauh, mulai dari membangun kesadaran diri sendiri bahwa kita memliki koneksi yang kuat dengan hutan. Dengan menjaga hutan dengan baik sama saja dengan menjaga kondisi kita sendiri dengan baik. Ketika kesadaran tersebut sudah muncul, sedikit banyak akan mengubah pola pikir kita dan akan mulai sadar dengan apa yang kita lakukan di kota itu berdampak besar dengan hutan. Dan kita juga mulai berpikir untuk memilih apa yang kita pakai dengan memperhatikan apakah barang tersebut hasil dari eksploitasi hutan atau bukan. Dan kita sebagai anak muda yang memiliki kekuatan bisa mengambil tindakan jika memang terjadi eksploitasi hutan.

Bagi Kak Inayah setujukah bahwa hutan merupakan contoh toleransi dari alam?

Alam itu mentoleransi manusia begitu luar biasa. Kita masih bisa hidup saat ini saja merupakan bentuk toleransi sangat besar dari alam. Saya sepakat bahwa di dalam hutan itu banyak terdapat keberagaman. Dari keberagaman yang ada di hutan itu tidak ada yang berkuasa.

“Ketika pohon terakhir mati, sungai menjadi kering, hewan terakhir mati, manusia akan sadar bahwa uang tidak bisa dimakan”

Nilai-nilai dari Gusdur yang bisa diteladani oleh anak muda untuk pelestarian lingkungan

Gusdur banyak membuat gerakan-gerakan mengenai lingungan hidup. Salah satunya adalah memprotes pembangunan reactor nuklir. Salah satu yang pernah dilakukan Gusdur adalah mengubah hutan menjadi taman nasional. Sehingga hutan menjadi milik negara, dan  bisa melindungi apa yang ada di dalam hutan, seperti masyarakat adat maupun suku pedalaman yang tinggal di sekitar hutan. Dan Gusdur mengajukan moratorium untuk menghentikan penebangan pohon selama 10 tahun. Kebijakan Gusdur mengenai lingkungan hidup tidak dibuat begitu saja, pasti ada sudut pandang lain yang membuat Gusdur membuat kebijakan tersebut.

  • Ketauhidan

Percaya bahwa kita adalah ciptaan Tuhan dan kita harus melindungi ciptaan Tuhan lainnya.

  • Persaudaraan

Memandang kebutuhan dari kaca mata orang lain, sehingga kita tidak bisa memaksakan kehendak orang lain.

“Pada akhirnya kita yang butuh hutan, hutan tidak butuh kita. Jadi sangat penting untuk kita menjaga hutan. Menjaga hutan itu artinya menjaga keberlangsungan hidup manusia tetap baik. Jangan lupa tetap jaga hutan”

Artikel ditulis dari Instagram Live Festival series Juni dengan tema “Jaga Hutan dengan Keberagaman” di modetori oleh Kak Andrian Pramana dengan narasumber Inayah Wahid. (Alamsyah)

Editor : Andrian Pramana


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *