Cerita dari Hutan Jawa Bersama Komunitas Owa Halimun

Dipublikasikan oleh admin pada

Oleh : Uman

Dokumentasi : Highland Camp

Gunung halimun yang merupakan baris pegunungan yang berada gunung salak, Hutan Halimun (hutan berkabut) biasanya orang menyebutnya, merupakan hutan yang menjadi tempat hidupnya beberapa satwa endemik pulau Jawa khususnya Owa Jawa, kak Rahayu dengan komunitasnya “Owa Halimun” berupaya mengkonservasi Owa Jawa dari kepunahan karena terkikisnya hutan, upaya konservasi ini berlokasi di Gunung Halimun Salak.

Konservasi Owa Halimun berangkat dari tahapan riset (sains), pendidikan konservasi, serta pengembangan masyarakat, tujuannya adalah untuk terus berkolaborasi demi kelestarian hutan dan satwa endemik yang ada, upaya ini bertujuan demi terciptanya simbiosis mutualisme agar terciptanya pola kehidupan yang seimbang antara manusia dan lingkungan, perlu di ketahui sebagai gambaran luas wilayah Gunung Halimun Salak saat ini,, sekitar 87000 hektar, kampung Citalahap berada di dalamnya (taman Nasional Gunung Halimun) merupakan daerah yang bersentuhan langsung dari proses simbiosis antara kehidupan masyarakat yang berdampingan dan berkesinambungan dengan Hutan.

Sebagai satwa yang terancam punah, Owa Jawa perlu mendapakan perhatian lebih karena merupakan salah satu kekayaan yang harus di jaga. Taman Nasional Gn Halimun menjadi habitat terbaik bagi Owa Jawa yang merupakan satwa abotail (lengan yang panjang) ber-akiasi (berayun) dari pohon ke pohon. Adapun pohon-pohon yang berada di ekosistem Gunung Halimun Salk terdiri dari dari beberapa pohon endemik seperti Rasamala, Pupa, Qikiu. Owa Jawa juga membantu meregenarasi hutan dengan cara buah yang mereka makan bijinya dikeluarkan melalui fesesnya, ada 104 jenis makanan yang dikonsumsi Owa Jawa

Hutan Cikalahap yang menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak masuk kedalam hutan submontana 950 m-1200 m di atas laut dengan suhu sekitar 17⁰-27⁰ C, kawasan ini menjadi tempat bagi tiga spesies kunci yaitu : Owa Jawa, Macan Tutul dan Elang Jawa, adapun berbagai spesies seperti Lutung, Lutung Jawa, Surili, Kukang Jawa, Makaka (Monyet ekor panjang) dan berbagai jenis tumbuhan seperti : Anggrek, Jamur dan Saninten “Saninten ini termasuk pepohonan langka”.

Teramat banyak manfaat yang hutan berikan seperti sumber vitamin dalam buah, mengalirnya air bersih (sungai cikaniki), tersedianya tumbuhan obat bagi masyarakat, dan menjadi destinasi tracking bagi para peneliti dan pecinta hutan 

Komunitas Owa Halimun setiap harinya melakukan proses observasi Owa Jawa untuk mengetahui kebiasaanya sehari-harinya, gunanya adalah transformasi pengetahuan kepada masyarakat akan kebiasaan hewan yang satu ini menjadi penambah kedekatan, nilai edukasi ini tujuanya memberi kesan dan kepedulian terutama bagi mereka yang belum mengenal Owa Jawa,  terutama dalam mencari informasi guna penelitian dengan harapanya hasil penelitian yang didapat  tidak hanya berhenti di jurnal ilmiah saja namun  harus di terima oleh semua kalangan mulai ruang pendidikan, masyarakat dan pemangku kebijakan.

Ada cerita rakyat khususnya masyarakat di kampung Citalahang tentang keunikan Owa Jawa yang tidak mau turun kebawah, menurut kepercayaan setempat karena Owa Jawa kerap meminta hujan di saat musim kemarau datang, agar terhindar dari kehausan ketika berada di dahan pohon.

Jangan ambil apapun kecuali gambar, Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, Jangan bunuh apapun kecuali waktu


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *