Kakek Suhendri Tolak 10 Milyar Demi Jaga Hutan

Dipublikasikan oleh admin pada

Oleh : Andrian Pramana

Kakek Suhendri, Kakek berusia 78 tahun yang berasal dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berjuang mewujudkan dan merawat lahan 1,5 hektar yang dimiliknya menjadi hutan saat ini, ia sudah merintisnya sejak 1986, niatnya dalam menjaga lingkungan dengan menanam pohon di tengah kota sudah ditanamkan dalam hati.

Sudut rumah Kakek Suhendri dengan beberapa karya tulisan dengan gambar ilustrasi alam | Photo oleh Karja/Charles (Kumparan)

Kakek Suhendri menjelaskan, niat dirinya untuk menjaga lingkungan dengan menanam pohon di tengah kota sudah tertanam dalam hati. Berawal dari keresahannya melihat maraknya penebangan pohon karena bisnis kayu sedang marak, ia melihat hutan yang dulunya banyak menjadi gundul, dari sana Kakek Suhendri punya tekad untuk merawat hutan, akhirnya ia beralih dari pekerja proyek asrama perusahaan kayu menjadi petani dengan menggarap lahan miliki orang lain. Ia kemudian membeli lahan 1,5 hektar dengan harga pada saat itu Rp100,000 ia menanami lahan tersebut dengan konsep agroforestri yakni menggabungkan tanaman pertanian dengan pohon-pohon.

Awalnya Kakek Suhendri menanami lahannya dengan sayuran, lombok, dan buah-buahan, tahun 1986 ia mulai menanam pohon kayu seperti kayu damar, meranti, kapur, pinus, kayu putih, ulin dan sengon, bibit itu ia dapatkan dari Bogor. Kini pohon-pohon itu sudah menjulang tinggi membentuk hutan dalam kota dan memberi udara segar bagi warga Tenggarong.

Pepohonan yang menjulang di lahan agroforestri miliki Kakek Suhendri. | Photo by Karja/Charles (Kumparan)

Hutan kota miliki Kakek Suhendri pernah menjadi tempat penelitian mahasiswa, salah satunya menjadi lokasi penelitian bagi mahasiswa yang berasal dari Jepang. Ia juga sering mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak karena inspirasinya merawat hutannya, kini ia tinggal ditepian hutan miliknya, ia memiliki niat baik untuk menyediakan oksigen bagi warga kota dengan hutannya.

Pengalaman paling menarik adalah ketika Kakek Suhendri ditawarkan 10 Miliar untuk dibeli hutan kota miliknya, lahan tersebut nantinya diperuntukan menjadi hotel dan perumahan, ia menolak karena hutan kota tersebut menjadi bagian dari dirinya yang tak bisa dinilai dengan rupiah, ia mengharapkan ada orang yang bisa melanjutkan merawat hutan ini meskipun bukan dari keluarganya.

Kakek Suhendri akan senang hati membawa siapa saja berkeliling untuk mengenalkan jenis-jens pohon yang ada di hutan kota miliknya, saat ini terdapat 50 spesies tanaman dengan lebih dari 2000 tegakan jenis pohon, selain menjadi peneduh dan sumber oksigen, hutan kota miliknya menjadi tempat singgah bagi satwa (Tribunnews.com 2019).

Saat ini, hutan Kakek Suhendri luasnya mencapai 3 hektar dengan pohon tinggi menjulang yang menjadi sumber oksigen bagi warga kota Tenggarong.

Mari lanjutkan semangat dan tekad untuk menjaga hutan yang ada saat ini, banyak sekali manfaat yang dirasakan bukan hanya untuk saat ini tapi juga keberlangsungan masa depan. Yuk Jaga Hutan walau dari kota.

Sumber liputan:


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *