Membangun Harmonisasi di Pesisir Pantai

Dipublikasikan oleh admin pada

Oleh : Aisyah Syafitri (Sukarelawan Hutan itu Indonesia)

Indonesia merupakan salah satu negara maritim yang sudah dikenal hingga di mata dunia. Hal itu terbukti dengan perairan Indonesia lebih luas dibanding dengan daratannya. Keberadaan perairan yang dimaksud termasuk pesisir pantai yang memiliki air payau. Di kawasan air payau ini dapat ditemukan jenis tumbuhan bakau atau yang dikenal dengan hutan bakau.

Salah satu hutan bakau yang pernah saya kunjungi ada di Desa Jaring Halus, kecamatan Secanggang, kabupaten Jaring Halus. Jika ingin mengunjungi tempat ini harus menyebrangi muara sungai dengan perahu nelayan terlebih dahulu. Saat melakukan penyebrangan menuju desa tersebut, mata pengunjung akan dimanjakan dengan hijaunya kumpulan pohon bakau yang membentuk hutan mangrove. 

Hutan bakau menjadi salah satu bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat Desa Jaring, adanya kesadaran masyarakat menjadi simbol aan harmonisasi manusia dengan alam, hutan bakau menjadi salah satu ekosistem yang menyediakan beragam manfaat bagi masyarakat pesisir, dan menjadi elemen zona pesisir yang penting.

Hutan bakau memiliki peran sebagai sistem yang menjaga zona pesisir agar tetap sehat, mencegah erosi, melindungi tanah bahkan tempat tinggal manusia yang tinggal di sekitar pantai dari gelombang besar maupun badai. Hutan bakau dapat melakukan hal itu dikarenakan akar hutan bakau yang padat menangkap sedimen yang mengalir ke air dan keluar dari tanah sehingga membuat ia kokoh dan kuat menahan gelombang besar.

Hutan bakau juga memiliki manfaaat bagi spesies lain dikarenakan hutan bakau menyediakan habitat bagi ribuan spesies di semua tingkatan mulai dari bakteri, siput kecil, serangga, dan berbagai macam burung yang berlindung di dahan bakau yang lebat.

Sedangkan manfaat hutan bakau bagi manusia salah satunya bisnis perikanan. Hutan bakau berfungsi sebagai tempat pembibitan bagi banyak spesies ikan. Sebuah studi menunjukkan bahwa jumlah spesies ikan di sekitar hutan bakau yang masih rimbun 25 kali lebih banyak dibandingkan jumlah ikan di bekas area hutan bakau yang sudah ditebang. Hutan bakau juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata sekaligus lokasi edukasi untuk memperkenalkan ekosistem bakau ke masyarakat luas.

Yuk, jaga terus harmonisasi manusia dengan alam, salah satunya dengan sadar bahwa hutan bakau itu penting dan dimanfaatkan keberadaannya dengan bijak


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *